beberapa contoh skenario film pendek karya siswa, maupun hasil download yang dimodifikasi
SKENARIO FILM KELAS VIII PI
KISAH DI GARDU SAHABAT
adegan 1 :rumah
cast : nenek, listy, husna
eks :rumah, kebun
int : dalam rumah
ranjang
meja
gelas
nenek terjatuh
listy meluk nenek dan menangis
husna saat menghampiri nenek
husna dan listy mengangkat nenek
properti : ranjang, meja, gelas, kayu, baju sederhana, slendang
dialog :
nenek : “ uhuk………….uhuk………..”
(nenek berusaha untuk menganbil air dimeja, namun karna sangatlemahia pun terjatuh dan gelasnya terlempar)
listy : “(mendengar suara itu listy terkejut ) opo kae……………..? (ia berlari dari dapur ) ya alloh simbah ……………( dengan kaget listy menjerit dan memeluk nenek) simbah………..tangi………… mbah tenopo…………….? (listy menangis, sambil teriak memanggil husna ) mbak ………mbak husna……..! (sambil menolah-noleh ) “
husna : “ ya alloh, listy nang ngopo ………..? (dengan terkejut husna mendengarnya, iapun masuk ) ya alloh simbah ya alloh simbah……… simbah nang ngopo lis, kok biso koiki ? (dengan paniknya )
(kemudian mereka berdua mengangkat simbah ke atas ranjang)
keesokan harinya……………………
adegan 2 :-sawah
-jalan sawah
-rumah pakde jono
cast : mayang, vitri, sovi, rio, dani, husna, listy, pakde jono,
eks : sawah, jalan sawah
: – anak kota berjalan
– husna dan listy sedang mencari kayu
– husna terjatuh
– listy menolong husna
– anak kota menghampiri husna dan listy
– sampai dirumah pakde jono
properti : tas gendong
– baju mewah
– topi
– sepatu
– baju sederhana
– sandal
– kayu
– hp
adegan :
(seperti biyasa husna dan listy mencari kayu disawah, kebetulan hari ini hari libur sehingga mencari lebih awal)
saat mencari kayu tiba-tiba husna terjatuh atau terpeleset.
Husna :”gubrak…… aduh….!!”
(husna terpeleset)
Listy : mbak husna…..mbak husna ora kaiki po…..??
(sambil mencandak tangan husna)
Husna : hemmm…..mbak husna ora kaiki ko’…
(tersenyum sambil mengangguk)
(disisi lain,kebetulan hari libur ini juga ada anak-anak kota yang datang kerumah pakde jono namun sayangnya anak-anak itu lupa jalan menuju rumah pakdenya)
Mayang:”aduh temen-temen….kita dimana sihc…?
(dengan bingungnya ia menggaruk garuk kepala sambil menengok nengok
dan merintih)
rio :” udah…gak usah nangis dasar cengeng…..!!
(dengan garang membentak fitri dan mayang)
Dani : dah….ngapain sihc ribut, mendingan kita telepon pakde aja. ya udah fi kamu aja yang telfon.
Sofi : aku…….? gak banget deh…..ngabisin pulsa aja.
Fitri : ya udah sini aku aja yang telefon pakde
( ngambil hp ditasnya)
Pakde : halo ada apa fit……??
Fitri : pakde, gimana nih kita tersesat…. jalan yang kita lewati becek banget
( sambil mengeluh)
Pakde : sudah…..telusuri aja jalan itu nanti juga sampai dirumah pakde.
( saat menelusuri jalan mereka melihat husna dan listy sedang mencari kayu mereka pun menghampirinya)
mayang: ehc temen-temen itu ada orang
( dengan lega ia melihatnya)
Dani : hai…..kalian sedang apa (tersenyum)
husna dan listi: kami….?? dengan bingungnya mereka menatap muka anak-anak kota itu)
fitri : ya…. kalian sedang apa?(mengangguk)
mayang: boleh kita bantu??
Listy : tidak usah, terimakasih kebetulan kami mau pulang.
Husna : maaf, sepertinya kalian orang kota…. tapi mengapa kalian ada disini…??
Dani : gini, sebenernya kita keponakannya pakde jono. yang dikota tapi kita lupa jalan menuju rumahnya, jadi kita tersesat
Sofi : ( ia pun menyambar) gak usah sok suci dehc
Husna : oh begitu
Fitri : emmm kalian tau rumahnya pakde jono??
Listy : emm tau ko’,kalau boleh tau nama kalian siyapa??
mayang: oh ya kenalin dulu namaku mayang
( bersalaman dengan husna dan listy)
Fitry :” aku fitri……(bersalaman)”
Dani : “dani….”( tersenyum sambil bersalaman)
Sofi : “ihc jijik banget sihc…..sofi”
( dengan kasarnya ia bersalaman )
Rio : “rio……( mata kesal)”
bergantian husna dan listy yang memperkenalkan diri
husna : kalau nama saya husna dan ini adik saya listy…..( menunjuk listy)
listy :” emmm…. kalau mau kami berdua bisa mengantarkan kalian kerumah pakde jono, sekalian kami pulang kerumah”
fitri : “hem hem mau bangat.”
setelah husna dan listy menghantarkan anak kota dirumah pakde jono mereka pun masuk kerumah…..
husna: sambil bersalaman
setelah berhalan cukup lama mjereka pun sampai kerumah pakde jono.
Husna : ehc itu rumah pakde jono……menunjuknya
Listy : dan itu pakde jononya
mayang: pakde…………( berteriak lalu bersalaman)
pakde : heh…… ternyata kalian sudah sampai
( tersenyum sambil menepuk punggung mereka)
Dani : mh………… akhirnya kita sampai juga (leganya)
setelah bersalaman sofi and rio langsung berlari masuk
fitri : iya…………inikan berkat husna dan listy, thenkzt ya
husna dan listy: sama”………….( tersenyum)
mayang: ehc…….. kalau boleh besok kalian mau gak nganterin kita jalan-jalan keliling desa
husna dan listy: dengan senang hati
sofi dan rio: ( dari dalam rumah) “ kita gak mau ikut, nyapek –nyapekin kaki aja
………….”(reseknya)
(keesokan harinya )
adegan 3 :sungai
– sawah
– puncak (siawang-awang)
– jalan puncak
– rumah husna dan listy
cast : anak kota – petani
– husna dan listy – mia
– anak desa (mencuci disungai) – ira
– sifa – nofi
– nita – andi
– mira – imam
– indri – ari
ext -sungai
– sawah
– puncak
– jalan setapak
– husna & listy
– gambar anak desa mencuci
– gambar sungai
properti – baju sederhana
– bakul
– ember
– baju mewah
– layang-layang
– caping
– cangkul
saat anak kota berjalan menuju rumah husna dan listy namun mereka tidak tahu rumah mereka, untungnya saat di jalan mereka bertemu anak-anak desa yang sedang mencuci
fitri :” ech…….itu ada orang kita samperin yuk (menarik tangan mayang)
mayang :”ayo……”
dani :”hay……..”(melambai tangan)
rio dan sofi :”ich……..lebay banget” (berbisik)
teman-teman :”hay juga……”
fitri :”maaf, mengganggu………kalian sedang mencuci ya”
sifa :”oh, ndak mengganggu kok !”
fina :”wong kota”(berbisik)
mira :”maaf, kalian ini siapa ya? kok sepertinya bukan orang sini? dan kalian mau
kemana ?”
mayang :”oh, ya kenalin aku mayang, ini fitri, dani, sofi, rio,”
(sambil menunjuk mereka satu persatu)
Fitri :”kita ini keponakannya pakde jono yang di kota. kita mau pergi ke rumah husna dan
listy, tapi gak tau rumahnya”
dani :”kalian mau gak, nunjukin rumahnya?”
nita :”dengan senang hati kami akan mengantarnya “
(ketika sedang berjalan anak kota menanyakan kehidupan husna dan listy pada sifa
dan mira)
sifa :”mm ……..kok kalian bisa kenal husna dan listy?”
dani :”ya, kemarin mereka nganterin kita ke rumah pak jono.”
Mira :”oh, !” (paham).
mayang:”(sambil berjalan) sifa, mira, kita boleh nanya nggak sama kalian?”
sifa :”boleh, nanya apa?”
fitri :”bagaimana sich kehidupan husna dan listy?”
(kemudian mira dan sifa menjelaskan)
setelah sampai rumah husna dan listy dan mereka menemui husna dan listy. untuk berjalan jalan keliling desa saat berjalan-jalan di sawah mereka bertemu anak-anak yang sedang bermain layang-layang mereka pun berkenalan.
Husna :”ech……itu ada anak-anak yang sedang bermain layang-layang!”
Rio :”emang……kita dah liat kok……!!”(dengan ekpresi kesal)
Sofi :”iya……….kita kan nggak buta!!!”
Fitri :”kenapa sich…….kalian dari kemarin resek banget!!”
doni:”dah…….lebih baik kita samperin mereka yuk”
(menghampiri anak yang sedang layangan)
Listy :”andi, imam, ari”
Mereka :”ono……….. opo?”(kebingungan)
Listy :”iki lho ono cah kota arep melu dolanan oleh po ra…..?”
Andi :”oleh……la cah kui arane sopo..?”
Husna :”iki arane rio, dani, mayang, sofi dan fitri”
Imam :”oh,”
Doni :”kalau nama kalian siapa…….?”
Ari :”saya ari, saya imam, saya andi”
(mereka bermain layang-layangdengan mereka bertiga)
setelah mereka bermain mereka pulang.
(keesokan harinya……………………..)
adegan 4: -rumah nenek
– sawah
– sungai
– puncak siawang-awang
– gardu sahabat (gardu siawang-awang)
– sekolah
cast: -nenek – indri
– husna – muna
– listy – adi
– ibu kontrakan -imam
– salma -ari
– sifa -doni
– nofi -rio
-sofi -fitri
-mayang
eks: – rumah nenek
-sawah
– puncak siawang-awang
int: -gambar, ibu kontrakan mrnagih puntu di ketuk
– ekspresi nenek, husna dan listy.
– husna dan listy menawarkan sepatu
– teman-teman sekolah
– memberi hadiah
– menukar hadiah
– perdamaian mereka
– mengucapkan janji sahabat
– melompat
properti: -sepatu dua pasang
– sandal rusak
– seragam
– tas
– kado
– lem
– gunting
– dua kardus
– baju sederhana dan mewah
– uang
adegan:
(ibu kontrakanbersama anaknya salma mendatangi rumah nenek untuk menagih uang kontrakan yang sudah 5 bulan sesampainya mereka pun langsung menggedor-gedor pintu)
ibu siti :”duk………..duk………duk…………. (dengan bersi keras) metu…….!!!
(teriak-teriak)
Salma :”hustttt…………..cepet buka” (begitu pula teriak)
Husna :”(membuka pintu) wonten nopo kok tolong-tolong..?” (memeluk listy)
ibu siti :”opo………..opo….., ndy duit kontrakanne, iki terakhir nyetoraken tak nyai wektu
nganti ngko sore, nak ngko sore ora nono koe kabeh lungo mono……..!” (dengan
ekpresi tangan)
listy:”ya allah mbak, kepriye iki..?”(sedih)
salma:”mundane daddi wong usah mlarat, njo mak bili ngpo nang jene teros”
(ujarnya)
(setelah di fikir-fikir husna memutuskan untuk menjual sepatunya untuk membayar kontrakan) kemudian mereka keliling untuk menawarkan sepatunya kepada orang yang mau membelinya.
(keesokan harinya ………….)
hari libur telah usai, hari ini saatnya berangkat sekolah kembali.
karena sepatunya telah terjual, saat sekolah husna dan listy pun tidak memakai sepatu (mengodok) dan ketika sampai sekolah anak desa (jahat) melihatnya dan menertawakanya ).
sovi :”ha……….ha……ha…….gak pake sepatu….?” (tertawa)
novi :“ yo ho’o lah wong miskin ko nganggo sepatu…….
( setelah mendengar keributan itu, anak kota lain datang melihatnya )
Dani : “ ada apa ini…….. kok ribut sich………?”
mayang:” ko kalian gak pake sepatu……?”
listy :” h’m……………….”.( menundukan kepala dan menutupi kakinya dengan
roknya )
fitri : “ mang kenapa……?
husna :” iya,……….. karena sepatu kami sudah kami jual untuk membayar
kontrakan” (sambil suara lirih)
dani :” oh gitu………” (jelasnya )
setelah berfikir-fikir, anak kota berkompromi dengan anak desa lainya (baik) yang berpendapat untuk menghadiahi sepatu pada husna dan listy. namun rencana mereka diketahui oleh sovi & rio. karena mereka benci dengan husna & listy, merekapun berkompromi juga dengan muna, ikuntuk menukar hadiah itu.
Salma :” hai, kalian mau kemana ?” (pura-pura baik )
anak kota :” kita mau mengantarkan ini…..” (menuduhkan hadiah itu)
muna :” oh…….mm aku saja ya yang mengantarkanya…..
anak kota :” mmmm……boleh. dan bilang ya kalau ini dari kita…..
novi :” ya…….
setelah itu mereka bertiga menemui sovi dan rio untuk menjalankan misinya , menukar hadiah. setelah ditukar mereka memberikan pada husna & listy.
Salma :” husna……listy…..nyah tak wenei…..
listy :” opo…..?”
( salma memberikanya)
salma :” iki
( salma memberikanya)
Salma :” iki kadi nggon cah kota…”
husna :” wah…..matur nuwun yo…… (dengan bahagianya )
ketika membuka kadonya mereka terkejut karena isinya adalah sandal butut. Mereka merasa terhina.
Dan merekapun pergi menemui anak kota.
Husna: apa maksud kalian memberikan hadiah seperti ini??
Fitri: maksud kalian apa??
husna: lihat ini!! Kalian memberikan kami bingkisan yang berisi sepasang sandal butut!!! apa Ini sebuah penghinaan untuk kami..”
Mayang: “ dengerin kita dulu lis, hus. Kita tidak memberi kalian sandal butut ini, tolonglah kalian percaya sama kita.
Listy: lalu kalau bukan kalian siapa????
Anak kota: (berfikir sejenak) berarti salma, muna,nofi (mengucap bersamaan)
Setelah mereka saling percaya, merekapun menemui salma, muna, dan nofi..untuk membicarakan semua ini.
Dhany: heii…… kalian!! ( sambil membentak) apa yang kalian lakukan…….????
Sofi: apa apanya…………….
Mayang: udahlah gak usah pura-pura pasti kamukan dalang dari semua ini
Rio: maksud kalian apa sich menuduh kami
Fitri: kamu yang menukar hadiah ini kan???
Sofi: taptaptapiiiiiiiiikan bukan hanya aku aja, salma, muna, dan novi juga !!! (dengan gugupnya)
Rio: ya udah maafin klita……..
Setelah saling bermaafan mereka pergi ke gardu sahabat kemudian berpelukan dan mengucapkan janji sahabat.
TAMAT
JANJI SAHABAT
JANJI KAMI, KAMI BERJANJI AKAN SELALU
MEMBERIKAN SENYUM PENYEMANGAT DEMI PERSAHABATAN
KARENA SAHABAT ADALAH MENTARI YANG AKAN SELALU BERSINAR
MENERANGI IKATAN PERSAHABATAN KITA FOREVER……………………………………………………………………………….
BEST FRIEND FOREVER
NAMA-NAMA TOKOH :
- NENEK
- PAKDE JONO
- HUSNA
- LISTI
- SOVI
- RIO
- MAYANG
- FITRI
- DHANY
- SALMA
- SIVA
- INDRI
- NITA
- MUNA
- MIRA
- IRA
- MIYA
- NOVI
- IMAM
- ANDY
- ARI
——————————————————————————————————————————————————————-
SKENARIO
PERMINTAAN TERAKHIR
Pemain:
- Aina (9): ines rosiana putri (manja)
- Uswatun (30): idayati febriana (egois)
- Purnomo (35): Susanto A ( tegas )
- Markonah (25): Dewi Septiani (pengasuh hasna)
- Dokter pribadi (35): wawan wahyudin
Lokasi:
- kamar tidur
- depan kamar
- Halaman rumah
- Ruang tamu
Costum:
- baju tidur
- pakaian pegai lurah
- pakaian bebas
- pakaian biasa (pakaian pembantu)
- pakaian dokter
Int. Kamar tidur
Sunyi, Pagi hari setelah bangun tidur.
Adegan I (hasna, uswatun, purnomo)
Aina
“ bunda mau kemana?” (kucek kucek mata)
Uswatun
“ pengen tau urusan bunda saja!!” (sambil bersiap siap)
Aina
“ bunda jangan pergi!!!!” (menangis)
Uswatun
“kalau bunda gak bekerja kamu mau makan apa, sedangkan ayahmu seorang pengangguran,, sudahlah tidak usah menangis,!!! (sambil melangkahkan kaki keluar dari kamar)
Int. Depan kamar
Sedih
Adegan II (Aina, Uswatun)
Aina
Bunda…. Aina hanya ingin dimandikan bunda….!!! (keluar kamar sambil teriak dan menangis)
Uswatun
“ tidak bisa Aina, kamu liat ibu sudah siap-siap. sudahlah tidak usah manja. lagian kan ada markonah . (marah)
Kemudian uswatun memanggil markonah dan menyuruhnya memandikan Aina.
Uswatun
“Markonah…markonah…. cepat kamu mandikan Aina, saya mau berangkat kerja dulu” (sambil terburu buru)
Aina
“ tidak….!! Aina tidak mau dimandikan bibi. Aina maunya dimandikan bunda” (memohon kepada ibunya)
Ibu Aina tidak menghiraukan permohonan Aina, ia lalu pergi meninggalkan Aina.
Namun Aina lari mengejar ibunya.
Eks. Halaman rumah
Pagi, panik
Adegan III ( Aina , Markonah, Uswatun dan Purnomo)
Aina
“bunda…bunda…. mandikan Aina.” Aina gak mau sekolah kalau tidak dimandikan bunda.” Bunda………….!!! (menangis sambil berteriak)
Markonah
“ sudah non, mandi sama bibi aja ya, kan bunda nya non mau kerja…!!! (lemah lembut)
Aina
“ gak…gak… Aina gak mau…….!!! Aina maunya sama bunda…!!! (merengek sambil menangis)
Saat Aina menangis dengan keras, penyakit yang di derita Ainapun kambuh.
Dari kedua lubang hidungnya keluar darah, Lalu Ainapun terrgeletak di depan pintu.
Markonah
“ tuan… tuan……!!! tolong tuan…..!!! (dengan muka yang panik)
Kemudian purnomo keluar dari rumah
Purnomo
“ ada apa?” (panik dan bingung)
Markonah
“ini…Ini tuan,, non Aina pingsan” (gugup dan panik)
Kemudian purnomo membawanya kekamar tidur.
Int. Kamar tidur
Pagi menjelang siang
Adegan VI (purnomo, markonah, dokter)
Purnomo
“ cepat panggilkan dokter bi” (sangat panik)
Markonah
“ baik tuan” (cemas)
Setelah dokter pribadi keluarga purnomo memeriksa Aina, hasilnya penyakit yang di derita Aina sudah tidak bisa di sembuhkan lagi. Dan pada saat itu pula Aina terbujur kaku dan meninggal.
Dokter
“ begini pak, menurut pemeriksaan yang saya lakukan, penyakit yang diderita Aina sudah tidak bisa ditolong lagi.” (muka kasihan)
Purnomo
“maksudnya?” (bingung)
Dokter
“saya sudah tidak bisa menolong Aina pak, Aina sudah meninggal” (lirih)
Purnomo
“ innalilahi wainaalaihi rojiun……” Aina… maafkan ayah nak, karna tidak bisa membahagiakan kamu,” (sambil menggenggam tangan Aina,mengelus kepalanya dan menangis)
Int. Ruang tamu
Siang, haru
Adegan V
Purnomopun menggotong Aina keruang tamu untuk di urus layaknya jenazah.
Sesaat kemudian, ibu Aina pulang. Ia melihat didalam rumahnya banyak orang. Ia bingung dan ingin tau. Lalu ia masuk rumah dengan tergesa-gesah.
Uswatun
“ ada apa ini? Kenapa banyak orang di rumah saya?” (bingung)
Markonah
“ Nonya….!!! non Aina sudah meninggal” (menangis)
Uswatun
“ apa bi? Tidak mungkin” (mata berbinar ingin menangis)
Uswatun melihat seorang jasad yang terbujur kaku dan terbalut kain putih. Ia lalu menjatuhkan badan didepan jenazah Aina.
Uswatun
“ Aina…. Aina sayang…. maafkan bunda nak…….!!! Ainaaa………!!! (menangis dan menyesal)
Lalu saat Aina akan dimandikan, ibu Aina teringat akan PERMINTAAN TERAKHIR aina.
Kemudian uswatun memandikan jasad Aina.
Uswatun
“ Aina maafkan bunda nak,,, sekarang permintaan Aina sudah ibu penuhi, bunda sudah memandikan Aina, sekarang Aina Bangun …….!!! bunda janji akan menjaga Aina dan menyayangi Aina. Bangun naak……!!!” (menangis dengan suara lirih dan sambil memandikan Aina)
TAMAT………………….!!!!!
Karya: VIII pi (sakura cah pondok)